PPIM

My photo
Klang, Selangor, Malaysia
Assalamualaikum.. bismillahirahmanirahim. " Segala bahan didalam blog ini di ambil, di olah dan ditulis dari pelbagai sumber. Kepada yang ingin mengambil apa2 jua bahan dalam blog ini dengan niat untuk mengembang sebarkan ilmu, tidak perlu meminta izin atau menyertakan alamat blog ini. Sebarkan dan panjangkanlah kepada semua demi kebaikkan ummah. Semoga info yang ada dapat memberi manfaat walaupun sedikit cuma, dan semoga dengan usaha sekecil ini pastinya tidak akan terlepas dari pandangan Allah.. insyaAllah.. Jika ada kesilapan dari setiap posting, tolong berikan nasihat dan komen. Maaf andai terlancar bahasa tersasar kata-kata. Saya hanya insan biasa yang tidak sunyi dari kesilapan. wallahualam."Blog Created By AZHHAR/JEHA

CLICK BELOW TO SEARCH INFO N ILMU

Thursday

SUDUT SEJARAH

KERANDA PERTAMA DALAM ISLAM


بسم الله الرحمن الرحيم


Sayyidah Fatimah Az-Zahra adalah tokoh wanita panutan kaum muslimah, beliau yang pertama merencanakan keranda bagi jenazah. Ia pernah difitnah oleh kaum Syi’ah.



Hampir setiap mayat kaum muslimin yang akan dibawa ke kubur, dimasukkan ke dalam keranda. Di Timur Tengah, memang masih umum, jemaah takziah mengusung mayat tidak memakai keranda, sehingga tubuh si mayat terlihat. Namun untuk jenazah kaum muslimah, dimasukkan keranda, sehingga tidak terlihat oleh umum. Lalu siapakah yang mengenalkan keranda kepada umat Islam?



Dalam sejarah Islam, yang memperkenalkan keranda, khususnya untuk jenazah kaum muslimah, adalah Sayidah Fatimah az-Zahra, putri tercinta Rasulullah SAW. Ceritanya begini:



Suatu hari, Siti Fatimah merasa bahwa ajalnya telah dekat. Beliau berkata kepada Asma’ binti Umais, istri Khalifah Abubakar ash-Shiddiq, yang hampir setiap hari berada di rumahnya. “Saya kurang senang atas apa yang diperbuat terhadap wanita jika meninggal, yaitu hanya ditutupi dengan kain, sehingga bentuk badannya terlihat,” kata Fatimah kepada Asma’.



“Apakah engkau mau aku tunjukkan sesuatu yang pernah aku lihat di Habasyah (Ethiopia sekarang),” ujar Asma’.



“Coba tunjukkan?”



Asma’ membuat keranda dari pelepah pohon kurma, kemudian di atasnya ditaruh kain. Begitu Siti Fatimah melihat keranda tersebut, beliau sangat gembira dan tertawa seraya berkata, “Alangkah baiknya ini. Semoga Allah menutupimu sebagaimana engkau menutupiku (kelak). Nanti, jika aku mati, mandikanlah aku bersama Ali, dan jangan ada orang lain yang ikut memandikanku. Setelah itu, buatkan keranda seperti itu untukku.”



Siti Fatimah tahu ajalnya sudah dekat karena pernah mendapat bisikan Nabi bahwa ia akan menyusul meninggal tidak lama setelah Rasulullah wafat. Tepat enam bulan setelah Rasulullah wafat, Fatimah meninggal pada hari Senin malam Selasa, 3 Ramadhan 11 Hijriah pada umur 28 tahun.



Berita kematian Fatimah cepat sekali meluas ke seluruh Medinah, sehingga tidak lama kemudian para sahabat sudah berdatangan. Mereka berduyun-duyun mengunjungi kediaman Imam Ali, suaminya, untuk bertakziah. Para sahabat benar-benar merasa sedih. Sebab baru enam bulan Rasulullah meninggalkan mereka, kini putrinya, yang menjadi panutan mereka, menyusul ayahandanya. Sungguh suatu kejadian yang tidak diinginkan oleh mereka, karena Fatimah sangat dicintai dan dihormati oleh semua sahabat.



Sesuai dengan wasiat beliau, yang memandikannya adalah Imam Ali dan Asma’ binti Umais. Sedang yang bertindak sebagai imam salat jenazah adalah Imam Ali. Dalam riwayat lain disebutkan, imamnya adalah Abbas bin Abdul Muthalib, pamannya. Fatimah dimakamkan di Pemakaman Baqi, tidak jauh dari Masjid Nabawi. Dan yang menurunkan jenazah Fatimah ke liang lahad adalah Imam Ali, Abbas bin Abdul Muthalib, dan Fadhel bin Abbas.



Siti Fatimah dikenal sebagai wanita yang berakhlak mulia, sopan dan santun, tidak sombong, dan rendah hati, meski beliau adalah kesayangan Nabi. Fatimah juga dikenal sebagai wanita yang berperangai lemah lembut dan ramah dalam bertutur kata, serta tidak memiliki rasa ghil – rasa tidak senang dalam hati. Karena itulah, tidak salah jika beliau mendapat gelar Sayyidah Nisa’ Ahlil Jannah, sebab tanda-tanda penghuni surga adalah tidak ada rasa ghil dalam diri mereka. Karena itulah banyak penulis riwayat Siti Fatimah yang menolak anggapan bahwa Fatimah wafat dalam keadaan dendam kepada orang lain karena urusan duniawi.



Anggapan salah ini sering diembus-embuskan oleh kaum Syi’ah ekstrem, yang disangkanya biar dianggap sangat mencintai Fatimah, tetapi hakikatnya justru menorah citra buruk pada putri kesayangan Nabi ini. Beberapa contoh kisah di bawah ini bisa dijadikan bukti.



Menurut kaum Syi’ah ekstrem itu, sebagaimana dikutip Habib Ahmad bin Zein Alkaf dalam bukunya Fathimah At-Thohiroh ra, Fatimah meninggal dunia dalam keadaan dendam kepada Abubakar, karena persoalan warisan tanah yang dirampas oleh khalifah pertama dalam Islam itu.



Pantaskah Siti Fatimah RA mempunyai sifat dendam terhadap orang lain? Apalagi terhadap orang yang sangat berjasa terhadap ayahnya?



Fatimah adalah putri Rasulullah, yang otomatis telah mendapat pendidikan agama dari beliau, sehingga tidak diragukan lagi bahwa ia telah mewarisi sifat-sifat baik ayahnya, seperti al-akhlaqul karimah, akhlak yang mulia; al-‘afwu’indal maghdirah, pemberi maaf di saat dia dapat membalas; dan husnuzhan, berprasangka baik- serta sifat-sifat baik Rasulullah lainnya. Karena itulah, Rasulullah memberikan gelar kepadanya, Sayyidah Nisaa Ahlil Jannah, Penghulu Wanita Ahli Surga.



Dengan demikian dapat kita pastikan Siti Fatimah tidak mungkin mempunyai sifat dendam, karena sifat dendam itu bukan sifat ahli jannah. Dan yang pasti, beliau mempunyai sifat pemaaf, sifat yang menempel pada ahli jannah. Tuduhan bahwa Siti Fatimah meninggal dalam keadaan dendam, dalam kisah itu, merupakan fitnah sekaligus penghinaan. Sebab, sekali lagi, beliau jauh dari sifat-sifat itu.



Adapun tentang masalah warisan Rasulullah SAW, Siti Fatimah dan Imam Ali serta para istri Rasulullah dan keluarga pamannya, seperti Abbas, telah menerima dengan baik keputusan Khalifah Abubakar, karena keputusan tersebut sesuai dengan perintah Rasulullah. Begitu pula keputusan itu telah berlaku di zaman Khalifah Umar dan Khalifah Utsman, bahkan di zaman Khalifah Ali bin Abi Thalib tetap dilaksanakan.



Andai kata keputusan Khalifah Abubakar tersebut oleh Imam Ali dianggap tidak benar dan melanggar agama, pasti akan diubahnya, dan pasti warisan tanah itu akan diserahkan kepada pemiliknya. Keputusan Abubakar mengambil hak tanah Nabi juga didasarkan pada sabda Nabi sendiri, yaitu, “Kami para nabi tidak mewariskan, apa yang kami tinggalkan menjadi sedekah.” (HR Bukhari).



Dengan dasar hadits tersebut, peninggalan Rasulullah yang berupa sebidang tanah perkebunan di Fadak, dikuasai dan dikelola pemerintah, kekhalifahan. Selanjutnya, oleh Khalifah Abubakar, segala sesuatu dari hasil kebun tersebut digunakan untuk keperluan keluarga Rasulullah dan sebagian diberikan kepada fakir miskin.



Namun, yang mengherankan dan menjadi tanda Tanya, mengapa dalam masalah tanah Fadak para ulama Syi’ah selalu menjadikan Siti Fatimah sebagai pelaku tunggal, padahal bukan hanya beliau yang berkepentingan. Mengapa bukan Sayyida Abbas, paman Rasulullah, atau istri-istri Rasulullah? Pengikut Syi’ah itu katanya mencintai Fatimah, tetapi mengapa justru menjadikan beliau objek penghinaan?



Fitnah yang lain, Siti Fatimah berwasiat: kalau meninggal, beliau melarang para sahabat menyalatinya, bahkan mereka pun dilarang masuk ke rumahnya. Semua fitnah itu sudah terbongkar sebagaimana cerita di atas. Mungkin masih ada cerita fitnah lainnya, yang pada intinya mengadu domba Fatimah, sebagai anggota ahlulbait, dan para sahabat. Namun kita mesti tetap berbesar hati, sebab selalu saja ada ulama yang berpegang pada kebenaran dan akan meluruskan kisah yang sebenarnya pula, sehingga segala fitnah itu tersibak dan hilang dengan sendirinya sebagaimana lenyapnya kegelapan setelah fajar tiba.


KISAH TENTANG DAJJAL DAN HARI KIAMAT


بسم الله الرحمن الرحيم







Pada suatu pagi Rasullullah berbincang dengan para sahabatnya mengenai Dajjal, kadang kala beliau meninggikan suaranya dan kadang kala merendahkan suaranya, sehingga kami merasa seolah-olah kami berada di dalam kelompok lebah.Petang hari kami yang mendengar cerita Rasullullah pergi ke rumah Rasullullah, beliau telah tahu tentang soalan kami. Tanya Rasullullah; “Apa khabar kamu semua”, jawab kami “Baik”, tapi kami hendak bertanya mengenai Dajjal, dan mengapa apabila Rasullullah berbicara, kadang kala suara Rasullullah tinggi dan kadang kala rendah ?. Jawab Rasullullah; “Bukan dajjal yang mengkhutirkanku terhadap kamu semua, jika dia muncul dan aku masih berada di antara kamu tentu aku akan membela kamu terhadapnya .Dan jika dia muncul, sedangkan aku tidak berada di samping kamu, maka umat manusia akan menjadi pembela atas dirinya sendiri, dan Allah Taala pengantiku menjadi pembela atas setiap orang muslim”.



Dajjal pemuda berambut kerinting, matanya sepet, aku lebih suka mengatakannya serupa dengan Abdul Uzza bin Qathan. Barang siapa di antara kamu bertemu dengannya, hendaklah dibacakan padanya permulaan surah Al-Kahfi.Dia akan muncul di suatu tempat sunyi antara Syam dan Iraq . Lalu dia akan merusak ke kanan dan ke kiri. Wahai hamba Allah kerana itu teguhkan pendirian kamu!. Tanya kami; “Berapa lamakah Dajjal akan tinggal di bumi ?”, jawab Rasullullah : “Selama empat puluh hari, satu hari sama seperti setahun, satu hari seperti sebulan, satu hari seperti sepekan dan selebihnya seperti hari-hari kamu sekarang”. Tanya kami; “Ya Rasullullah, ketika sehari seperti setahun, cukupkah kalau kami solat seperti solat sekarang ?”, jawab Rasullullah; “Tidak” tetapi hitunglah bagaimana pantasnya.Berapakah kecepatannya di bumi ?” jawab Rasullullah; Seperti hujan ditiup angin. Dia mendatangi suatu, maka diajaknya kaum itu supaya beriman kepadanya, lalu mereka beriman kepadanya dan mematuhi segala perintahnya.



Di perintahkan langit supaya hujan, maka turunlah hujan. Maka diperintahkan bumi supaya subur, maka suburlah tumbuhan-tumbuhan. Bila hari sudah petang, ternakan mereka akan pulang ke kandang dalam keadaan lebih gemuk dan dengan susu yang lebih besar kerana cukup makan. Kemudian didatangi kaum yang lain dan diajaknya supaya mereka beriman kepadanya tetapi mereka menolak ajarannya, maka dia berlalu dari mereka. Besok pagi negeri mereka menjadi kering kontang dan habis semua kekayaan mereka.Kemudian katanya; “Keluarkan perbendaharaanmu!” maka keluarlah seluruh kekayaan negeri itu dan pergi mengikuti Dajjal seperti pemimpin lebah diikuti rakyatnya. Kemudian dipanggilnya seoarang pemuda remaja lalu dibelah dengan pedangnya sehingga anak muda itu terbelah dua dan belahannya itu di lempar sejauh anak panah dipanahkan.



Dajjal memanggil tubuh yang terbelah itu kembali, dia datang seutuhnya dan dengan wajah yang berseri-seri sambil ketawa. Sementara Dajjal asyik dengan perbuatannya yang merosak, maka Allah Taala menurunkan Nabi Isa Al-Masih Ibnu Maryam.Dia diturunkan Allah dekat menara Putih sebelah timur Damsyik dengan memakai dua pakaian berwarna, berpegang pada dua sayap malaikat. Apabila dia menundukkan kepala hujan akan turun, dan apabila dia mengangkat kepala, berjatuhan daripadanya biji-bijik perak bagaikan mutiara. Orang kafir tidak boleh mencium bau nafasnya, sesiapa yang kena bau nafasnya akan terus mati. Bau nafasnya boleh dirasa sejauh mata memandang, maka Nabi Isa a.s. akan mencari Dajjal.



Dan Isa bertemu Dajjal di pintu gerbang kota lid (sebuah kota dekat Baitul Maqdis), lalu dibunuhnya Dajjal tersebut. Kemudian Isa menghampiri kaum yang dipelihara Allah dari kejahatan Dajjal.Maka diusapnya mereka dan dikhabarkan kepada mereka kedudukannya di syurga. Allah mewahyukan kepada Isa a.s. “Aku akan mengelurkan hamba-hambaku yang tidak terkalah oleh sesiapa pun, kerana itu selamatkanlah hamba-hambaku yang soleh ke bukit”, lalu Allah Taala mengeluarkan Ya’juj dan Ma’juj. Mereka turun melanda dari tempat tinggi. Gelombang pertama melewati telaga Thiber, lalu mereka minum habis telaga tersebut.



Kemudian datang pula satu kumpulan yang lain, kata mereka; “Sesungguhnya dahulu ada air di sini”. Nabi Isa dan para sahabatnya terkepung, sehingga sebuah kepala sapi lebih berharga bagi mereka dari seratus dinar bagi seorang kamu pada hari ini (kerana kekurangan makanan).Maka nabi Isa a.s. dan pengikutnya memohon kepada Allah s.w.t semoga Allah Taala menghancurkan Ya’juj dan Ma’juj. Maka Allah s.w.t mengirimkan kepada mereka penyakit hidung seperti ada haiwan-haiwan sehingga mereka mati semuanya. Kemudian Nabi Isa dan para sahabatnya turun ke bumi. Tetapi tidak sejengkal tanah pun di dapati melainkan penuh dengan bangkai-bangkai busuk. Nabi Isa dan para sahabatnya mendoa kepada Allah s.w.t semoga sudi menghilangkan bangkai-bangkai yang busuk itu.



Maka Allah s.w.t mengirimkan burung-burung sebesar unta lalu di angkut bangkai-bangkai tersebut dan dilemparkan ke tempat yang diperintahkan Allah s.w.t. Kemudian Allah menurunkan hujan, sehingga walaupun rumah-rumah tanah liat dan rumah-rumah bulu dibersihkannya. Sehingga bumi kelihatan seperti kaca, kemudian Allah perintahkan kepada Bumi; “Tumbuhkan tumbuhan-tumbuhan dan kembali keberkatan mu!” Ketika itu sekumpulan keluarga, kenyang memakan sebuah delima dan mereka dapat berteduh di bawah kulitnya.Rezeki mereka sangat berkah, sehingga susu unta cukup untuk orang sekampung, susu sesekor sapi cukup untuk orang satu kabilah, susu seekor kambing cukup untuk sekeluarga terdekat. Ketika itu mereka berada dalam keredaan Allah Taala. Tiba-tiba Allah mengirimkan angin yang baik memasuki ketiak mereka, maka tercabutlah roh setiap mukmin dan orang muslim.Maka tinggal orang-orang jahat belaka, mereka bercampur baur seperti kaldai, maka dengan itu terjadilah hari kiamat.

Tika ku kenal erti tarbiah...

Manusia..kita buta dalam celik,bisu dalam kata-kata,tuli dalam dengar ,sering khilaf dalam perbuatan.Bermuhasa bah itu keperluan , dalam mengetuk pintu iman.......



Sembang Mazhab. Oleh : AdukaTaruna




Wujudnya aliran mahzab ini ialah keupayaan mentafsirkan bahan mentah berbeza-beza oleh manusia. Keupayaan dan hasil tafsir ada banyak pembolehubah. Pertama genetik, seterusnya budaya, emosi ketika tafsiran itu dibuat, persekitaran kehendak dan politik ketika tafsiran dibuat dan sebagainya.



Maka, guru yang berkarisma akan menjadi tokoh. Tokoh akan mempunyai pengikut. Kedua elemen ini akan membentuk mazhab. Keupayaan satu-satu mazhab mengembangkan fahaman mereka adalah pembolehubah kepada besr atau kecilnya mereka. Gua ulang balik, mazhab adalah Islam 3rd party. Mazhab adalah hasil tafsir kepada bahan mentah; yakni Al-Quran, hadis dan sunnah.



Cuma masalahnya, kenapa harus bangang menjadikan tafsiran 3rd party sebagai bahan mentah? Bahan mentah kita ialah Al-Quran, hadis dan sunnah. Dan diimbangi oleh pendapat mazhab sebagai rujukan. Kita sendiri yang perlu tafsir bahan mentah. Kemudian ambil mana-mana tafsiran yang paling kukuh, paling sesuai dengan keupayaan diri dari 3rd party.



Takda maknanya, mak gua Shafie, gua kena Shafie sampai mampos. Sambung ke anak cucu. Ada bahan mentah yang suruh lu terikat dengan keturunan dan terikat dengan tafsiran 3rd party? Pada gua, ada banyak tafsiran Shafie yang mengarot, sebagaimana banyak lagi tafsiran mengarot dari mazhab lain. Kerana apa? Kerana kuasa mentafsir bahan mentah, Allah tak beri kepada hanya 4 ekor mazhab ni secara mutlak. Refresh beb... refresh sket.



Contoh. Bahan mentah ialah perkataan SUNNAH. Pada gua, sunnah ialah KETETAPAN. Sunnah Allah adalah ketetapan Allah. Sunnah Nabi adalah keketapan Nabi (juga dari wahyu Allah). Sunnah Allah adalah berpusingnya bumi, siang malam. Ketetapan. Ketetapan Allah, setiap yang terjadi ada sebab. Ketetapan Nabi ialah cara-cara, prosedur, law yang ditunjukkan nabi.



Tapi masuk bab ulama, terutama Melayu nih, sunnah Nabi ialah full set total kehidupan nabi. Punya stupid. Pakai serban sunnah Nabi. Itu bukan ketetapan yang Nabi wartakan. Abu Jahal mabok todi pun pakai serban. Kayu sugi bukan ketetapan. Ketetapannya ialah menggosok gigi.



Sentuh kulit isteri batal wuduk. Sentuh taik tak plak batal wuduk. Apa kejadah sungguh la pendapat Shafie. Pendapatnya tu apa kejadah, bukan imannya. Bahan mentah cakap apa? Nak ikut bahan mentah dulu atau 3rd party dulu? Dia suruh gua campakkan ke dinding, ni gua campakkan la nih. Gentle punya campak kasi Melayu berfikir sket. Anjing kalau sentuh kena samak. Kesian gua tgk anjing tuh.



Lu nak ikut Shafie buleh beb. Lu ikut la total sampai ke mati. Takda masalah. Tapi kebebasan hujah lu kena telan lah. Gua ingat kalau Shafie masih ada skang, dia pun banyak tafsiran sendiri yang nak dimansuhkan tu.



Muawiyah + Aishah plak.



Lagi 2 ekor mangkuk. 2 ekor mangkuk bukan pada ahli syurganya atau pertalian darah Nabi, tapi kepada tajuk. Isteri Nabi Nuh jatuh hukum bangang, tetap jatuh hukum bangang. Anak Nabi Nuh jatuh hukum bangsat, tetap jatuh hukum bangsat. Anak Nabi Adam jatuh hukum sohai, tetap tiada kompromi. Sohai sebab bunuh saudara sendiri.



Anak Nabi Muhammad SAW kalau mencuri, potong tangan dia. Seandainya dia bertaubat selepas itu, atau redha Allah lebih tinggi dari perbuatannya mencuri, dia tetap Allah masukkan dalam syurga.



Aishah penyebab kematian ratus ribu nyawa dan darah muslim, dia tetap jatuh hukum bangang nak mampos. Dalam tajuk itu.



"Jumhur ulama menetapkan keduanya tidak salah. Tapi Ali menghampiri kebenaran."



What the fuck? Berapa ramai mampos sebab kerja bodoh dikatakan tiada yang salah? Hanya kerana status elite Aishah? Hanya kerana dia kerabat diraja atau hanya kerana dia keturunan Syed? Islam itu Allah punya atau ulama punya? Niamakahai.



Kalau sentuh taik, wuduk sah. Tapi solat tidak sah. Kan ke ada pengasingan tajuk tu. Wuduk sah, tidak batal. Tapi masuk bab solat, tidak sah. Kalau ada pengasingan tajuk, apa kes hanya kerana hanya status elite Aishah dia melanggar segala pengasingan tajuk? Bangang tetap bangang la bhai... salah tetap salah la bhai.... kalau mencuri, potong jer tangan dia. Peduli apa dia isteri nabi atau tidak, anak nabi atau tidak.



Isteri Nabi Nuh jatuh hukum bangang, tetap jatuh hukum bangang. Anak Nabi Nuh jatuh hukum bangsat, tetap jatuh hukum bangsat. Anak Nabi Adam jatuh hukum sohai, tetap tiada kompromi. Sohai sebab bunuh saudara sendiri.



Boleh plak ulama tukar2 bila kena tang batang hidung Aishah. Lepas tu lu suruh gua follow mazhab secara mutlak. Islam 3rd party. Skang lu nampak tak kenapa gua buat N3 Aishah dalam N3 mazhab?



Dalam tajuk; Muamiyah + Aishah bangang tukil. Penyebab kepada perpecahan, punca kematian ratus ribu muslim di jalan sia-sia, punca jutaan anak-anak muslim hilang bapa, punca puluh ribu institusi muslim diambang kekafiran, punca puluh ribu muslimah menjada dan menderita.



Dan mazhab boleh bersatu mengubahsuai Islam demi kepentingan elite tertentu. Noktah. - AdukaTaruna


KIYAI LIBERAL.. MALAYSIA BAGAIMANA ?


بسم الله الرحمن الرحيم



Tragedi Kiyai Liberal, Akhir Hayatnya Memilukan







“Apa!? kamu hamil?!” Pak tua itu terbelalak mendengar pengakuan putri bungsu yang dicintainya. Dia langsung berdiri dan memburu ke arah sang putri, mengangkat tangannya tinggi-tinggi, siap mendaratkan tamparannya, tapi...



“Jangan Paa... sabaar..!” istrinya menjerit sambil berusaha menghalangi dengan memeluk erat tubuh gadis kesayangannya. Sang bapak pun mengurungkan niatnya, tapi nampak jelas kemarahan dan kekecewaan luar biasa menguasai dirinya. Tubuhnya bergetar, matanya merah melotot, menatap tajam ke arah putrinya.



“Siapa!? Siapa yang berbuat kurang ajar begini, hah??” bentaknya tiba-tiba.



Sang putri hanya terdiam, terisak dan menyembunyikan wajahnya dalam pelukan sang ibu.



“Ya Allahhh… kenapa ini terjadi pada keluargakuu. .?? Aku yang ditokohkan orang sebagai cendekiawan muslim terkemuka di negeri ini, hanya membesarkan seorang pelacur!!!” Orang tua itu mengeluh dan mengomel seolah ingin memuntahkan seluruh kekesalan dan kekecewaan dari ubun-ubunnya. Sementara, sambil terus memeluk anaknya, sang istri berusaha menenangkan suasana.



“Istigfar Paa, siapa sih yang pelacur? Anak kita kan hanya korban…” belum selesai si istri berbicara, “Korban apa? Wong dia sengaja melakukannya! !!” Pak tua yang masih kesal itu kini bertambah marah mendengar istrinya berusaha membela sang anak.



Suasana langsung hening, sang istri hanya menunduk, tidak mampu berkata apa-apa. Sejenak kemudian lelaki tua itu menarik kursi ke arah istri dan anaknya yang masih saling berpelukan, dan menghempaskan tubuhnya yang mulai renta itu.



“Ufhhh…, kenapa kau lakukan ini, Nak?” nada bicaranya nampak mulai menurun. Lalu dia menunduk sambil menutupi mukanya dengan kedua tangan keriputnya, seakan tindakan itu bisa menutupi rasa malu yang akan dipikulnya ketika tersiar kabar di media massa infotaintment, “Putri Cendikiawan Muslim Terkemuka, Hamil di Luar Nikah dengan Pemuda Kristen.”



“Pokoknya, kamu harus dicambuk seratus kali!” tiba-tiba dia berucap tegas. Istrinya yang sedari tadi diam, serta-merta menoleh ke arahnya sambil mengernyitkan dahi.



“Apa, Pa? Dicambuk? Bukannya papa pernah bilang cambuk itu hukuman primitif yang tidak pantas untuk diberlakukan lagi? Papa juga sering menulis di buku dan berbagai media bahwa hudud itu sudah tidak relevan dan ketinggalan zaman?!” sang istri memberanikan diri untuk angkat bicara.



Mendengar itu, sang cendekiawan pun semakin terhenyak ke kursinya, dia pun terdiam tak tahu harus bagaimana.



*****



Semenjak kejadian itu, kini lelaki tua tujuh puluh tahunan itu terkulai lemah di atas pembaringan sebuah ruangan gawat darurat sebuah rumah sakit ibu kota. Dia mengalami depresi yang cukup berat. Dalam dirinya terjadi pertentangan batin yang hebat. Dia sadar bahwa selama ini dia terdepan meneriakkan keabsahan nikah beda agama, meneriakkan slogan anti penerapan syariat Islam, menentang jilbab dan menyatakan jilbab bukan ajaran Islam tapi tradisi Arab. “Itu budaya orang Arab, bukan budaya Islam!” tegasnya setiap saat ketika memberikan mata kuliah di depan mahasiswanya.



Tapi, kini nuraninya berontak ketika menyaksikan kedua putri-putrinya menyingkap aurat, berpakaian minim dan sudah tidak seakidah lagi dengannya. Dia ingin menyuruh mereka istiqamah dalam syariat Islam, hidup dalam rumah tangga islami, dan menutup aurat seperti yang diperintahkan Al Quran, tapi apa daya nasi sudah menjadi bubur. Kedua putrinya justru jadi orang yang gigih mengamalkan ideologi sekuler liberalnya.



Dengan busana gaul ala artis MTV, kini putrinya terjerumus kepada perbuatan zina dengan pemuda non muslim. Nuraninya menuntut untuk menjatuhkan hukuman sesuai dengan syariat Islam. Karena dia sangat mengerti bahwa hukuman di dunia akan membebaskan sang putri dari hukuman yang lebih dahsyat di akhirat nanti.



“Nak, walau bagaimana, kamu adalah seorang muslimah, jika terlanjur melakukan zina, kamu harus bertobat dan dihukum dengan hukuman yang telah ditetapkan oleh Islam.” Entah untuk ke berapa kalinya dia mengatakan itu pada sang putri. Karena tuntutan nuraninya, dia selalu mencoba meyakinkan putrinya agar mau menjalani hukuman cambuk dan pengasingan.



Hingga suatu ketika, saat saat sang putri membesuknya, dia mencoba membujuk putrinya. Tak disangka-sangka sang putri langsung berkata, “Ya sudah, kalau memang dalam Islam seperti itu, aku mau masuk Kristen aja!”



“Apaaa?!” bak disambar petir, pak tua itu langsung terlonjak berdiri. Matanya melotot seolah mau copot. “Kamu sudah gila, ya? Kalo kamu masuk Kristen, kamu berarti Murtad!! Kamu kafir dan...” Ia tak sanggup lagi meneruskan kata-katanya, karena amarahnya sudah membumbung tinggi. Dengan suara menggelegar dia hardik sang putri yang langsung terdiam, menggigil ketakutan.



“Apa nggak salah denger nih, Pa?” tiba-tiba putri sulungnya yang kebetulan sedang berkunjung, angkat bicara membela adiknya. “Papa ngomong apa sih, murtad.. kafir… Hak Diana dong Pa, untuk masuk Kristen, karena dia sudah merasa tidak cocok dengan Islam. Agama kan, wilayah privat yang tidak bisa dicampuri orang lain. Pindah agama ke Kristen adalah wilayah privat Diana. Papa tidak bisa, dong... ikut campur!”



“Jangan asal ngomong kamu, Len!!” pak tua itu langsung membentaknya.



“Dengar Lena, sebenarnya papa tidak pernah merestui kamu menikah dengan orang Kafir itu. Haram hukumnya muslimah menikah dengan orang kafir!!”



“Sekarang papa berani bilang begitu, lalu kenapa papa selama ini sibuk menulis di buku dan berbagai media bahwa semua agama itu sama kebenarannya? Untuk apa papa berkoar-koar semua pemeluk agama akan masuk surga? Itu semua bohong? Iya, Pa? Papa selama ini hanya menipu orang banyak dengan semua tulisan dan ucapan Papa itu?” Lena memberondong sang ayah yang sudah tua dan sedang sakit itu dengan berbagai pertanyaan yang sangat menyudutkan.



“Diaamm..!!!” dia semakin kalap mendengar ocehan sang putri sulung.



“Kenapa Lena harus diam? Lena kan hanya mengulang ucapan-ucapan yang Papa ajarkan!” Si sulung tidak mau kalah, balas membentak. “Asal Papa tahu, sekarang aku sudah ikut agama Mas Yudha, aku sudah masuk agama Budha!”



“Apaa?! ... beraninya kamu murtad Lena.. kamu sudah kafir, akan masuk neraka… darahmu sekarang halal ditumpahkan… akan aku bun... aaaakhhh!”



“Pa..pa..istigfar pa…, istigfaaar!! !” Sang istri berusaha menenangkan suaminya yang berteriak-teriak mengigau. Lelaki itu terus meronta-ronta sambil berteriak tak karuan. “Susteer… tolong susteer..” Sang istri pun menjerit histeris. Tak lama kemudian berdatanganlah beberapa perawat laki-laki, memegangi tangan dan kakinya sampai dia tenang kembali.



“Ahh.. hhh..hhh” lelaki itu nampak terengah, nafasnya memburu..



“Tenang Pak, istigfar..” salah seorang perawat terus berusaha menenangkannya.



Lelaki tua itu pun berangsur tenang, perlahan dia membuka kedua bola matanya, memandang sekelilingnya. Nampak olehnya sang istri yang masih menyisakan cemas di wajahnya. Kedua biji matanya menyapu sekeliling ruangan itu, namun tak didapatinya kedua orang putrinya.



“Ma.. apa.. d..Di..ana jj..jadi masuk kk..Kristen?” mulutnya bergetar, dengan suara yang amat lemah dia berusaha bertanya ke istrinya. Setelah terdiam beberapa saat, bingung harus menjawab apa, sang istri pun memberanikan diri untuk mengangguk tanpa mengucapkan sepatah kata pun.



..Kepalanya terkulai lemas, tatapannya kosong, perlahan dia pun kembali memejamkan mata…



“Fhhhhh…” lelaki itu menghembuskan nafas kuat-kuat, seolah ingin melepaskan semua beban di dadanya. Kepalanya terkulai lemas, tatapannya kosong, perlahan dia pun kembali memejamkan mata… tiba-tiba.. dia teringat sebuah hadits Nabi yang dulu sangat dihafalnya sejak kecil... “Apabila anak Adam meninggal dunia, terputus seluruh amalannya kecuali tiga perkara… Ilmu yang bermanfaat, shadaqah jariah, dan anak shaleh yang akan mendoakan..” Dia langsung membelalakkan matanya, “Anak yang shalehhh…” mulutnya berdesis. “Aku tidak punya anak yang shaleeeh… kedua putri ku telah murtaaad!!.. aahhh, siapa nanti yang akan mendoakanku? dia pun terisak, tubuhnya berguncang hebat menahan isakan tangis penyesalannya.



***



Sang cendekiawan tertunduk menatap tajam ke arah gundukan tanah yang masih merah tempat istrinya dibaringkan untuk selama-lamanya. Tanpa disangka, istrinya yang segar-bugar, mendahuluinya menemui sang Khaliq. Sementara sang cendekiawan tua yang belum bisa mengatasi depresi berat itu masih bertahan hidup, meski sakit-sakitan. Kini, tinggallah Kyai Liberal ini dengan dua orang putrinya.



Tiba-tiba dia tersentak, teringat kedua putrinya kini beda agama dengannya, berarti hanya dia sendiri yang muslim.



Ketika hendak beranjak berdiri. Tanpa sengaja bola matanya terpaku pada sebuah nisan berlambang salib, tak jauh dari makam istrinya. “Ya Allah, bila aku mati nanti, akankah namaku terpampang di batu nisan seperti di makam salib itu?” [azz@hra/voa- islam.com]



BS: Apa bezanya dengan negara kita malaysia? Murtad tak kena bunuh pun kan? Kerana hukum islam(hudud) itu tidak dilaksanakan oleh kerajaan. Anda menyokong kerajaan sekarang? Bermakna anda menyokong agar islam itu tidak dilaksanakan. Jangan terlalu yakin bahawa anak-anak kita tidak akan jadi seperti cerita di atas. Wallahualam.

KISAH PEMUDA MALAS SOLAT


بسم الله الرحمن الرحيم


Islam itu mudah apabila , pertama,menjalankan syari’at Islam boleh secara bertahap. Dalam hal ini, seorang muslim tidak serta-merta diharuskan menjalankan kewajiban agama dan amalan-amalan sunnah secara serentak. Ada tahapan yang mesti dilalui: mulanya kita hanya diperintahkan untuk melaksanakan kewajiban-kewajiban pokok agama. Setelah yang pokok-pokok berhasil dilakukan dengan baik dan rapi, kalau punya kekuatan dan kesempatan, maka dianjurkan untuk menambah dengan amalan-amalan sunnah.



Bagaimana?

Pertama, membenarkan Islam diamalkan secara berperingkat- peringkat seperti kita mendidik seseorang untuk bersolat. Saya berikan contoh dari cerita seorang lelaki yang baik tetapi tidak bersolat.



Kisahnya bermula di sebuah tempat di salah sebuah Negara Arab. Terdapat seorang pemuda yang sangat liat untuk mendirikan solat. Malah dia tidak mendirikan langsung solat lima waktu. Seorang diri pun berat, apatah lagi secara berjamaah. Setiap kali ada ulama yang berkunjung ke tempat mereka, seringkali jugalah penduduk setempat mengadu kepada ulama yang datang bertandang berkenaan sikap pemuda tersebut.



Berkali-kali diberikan nasihat namun sedikitpun tidak memberikan apa-apa kesan kepada anak muda ini. Malah makin menjadi-jadi.



“ Awak wajib mendirikan solat lima waktu. Solat merupakan tiang agama kita” kata salah seorang pendakwah kepada pemuda tersebut.



“ Emm.. insyaAllah kalau saya rajin saya akan buat ye “ jawab pemuda tersebut secara sinis.



Begitulah seterusnya. Sehinggalah datang seorang ulama daripada al-Azhar al-Syarif bertandang ke tempat mereka. Aduan yang sama diberikan. Setelah mendengar dengan teliti aduan para penduduk. Maka Ulama ini berkenan untuk bertemu dengan pemuda ini.



“ Syeikh pun nak tegur saya juga? Nak suruh saya dirikan solat lima waktu?” sindir pemuda ini bila melihat ulama tersebut datang bertamu ke rumahnya.



Ulama tersebut sambil tersenyum menjawab “ Sekadar ingin berkenalan.Tiada langsung niat saya ingin memaksa kamu seperti yang kamu sebutkan”.



Pertemuan pertama berjalan dengan lancar. Langsung tidak disentuh oleh ulama tersebut berkenaan solat . Perkara yang dilaksanakan hanyalah sekadar merapatkan tali silaturrahim. Bincang tentang pekerjaan, tempat tinggal, sara hidup dan lain-lain.



Pemuda tersebut begitu senang dengan perlakuan Syeikh. Tanpa sedar terselit rasa kagum pada seorang tua berjubah tersebut. Tidak seperti yang selalu datang bertemu dengannya. Setiap kali duduk , terus memberikan peringatan dan dalil-dalil tentang haramnya meninggalkan solat.



Akhirnya pemuda ini pula datang berkunjung ke tempat penginapan Syeikh. Maka semakin bertambah mesra pergaulan mereka. Begitulah keadaan seterusnya, Syeikh tetap tidak pernah menyentuh tentang solat. Sehinggalah tiba satu hari, Syeikh memberitahu bahawa beliau akan berangkat pulang ke Mesir. Ini kerana tugas yang diberikan oleh pihak al-Azhar ditempat tersebut telah selesai. Pemuda itu datang bertemu Syeikh. Rasa sedih akan berpisah dengan seorang ulama menyentak-nyentak jiwanya.



Sebelum berpisah, Syeikh memeluk Ahmad seraya berkata dengan lembut “ Ahmad, aku ada mendengar suara-suara mengatakan bahawa engkau tidak pernah bersembahyang. Betulkah begitu?”Tersentak Ahmad bila mendengar pertanyaan daripada Syeikh tersebut.



“ Memang benar wahai tuan Syeikh. Bukan aku tidak mengetahui bahawa ianya wajib cuma sikap malas yang ada padaku inilah yang menghalang untukku melakukannya”jawab Ahmad memberikan alasan.



“Baiklah, kalau begitu, bolehkah kamu tunaikan permintaanku sebelum aku berangkat pulang?”



“Permintaan apa itu wahai tuan?”



“ Kamu pilih solat mana yang paling ringan untuk kamu dirikan. Satu pun sudah memadai, Boleh?”Tanya Syeikh kepada Ahmad.



Terkejut Ahmad mendengar pertanyaan Syeikh. Belum pernah dia dengar solat boleh dipilih-pilih untuk disempurnakan.



“ Bolehkah begitu wahai tuan Syeikh?” Tanya Ahmad penuh keraguan.



“Boleh tapi hanya untuk kamu sahaja” Jawab Syeikh sambil tersenyum.



“ Baik ,dulu kamu pernah ceritakan kepadaku bahwa kamu berkerja sebagai petani bukan? Dan kamu juga sering bangun awal pagi untuk ke kebunmu. Bukankah begitu Ahmad?” Tanya Syeikh kepada Ahmad.



“Benar Tuan Syeikh”



”Kalau begitu aku cadangkan kepadamu, alang-alang kamu telah bangun setiap awal pagi , apa kata jika kamu basahkan sedikit sahaja anggota tubuhmu dengan wudhuk dan terus selepas itu dirikan solat subuh dua rakaat. Dua rakaat sahaja, rasanya tidak terlalu berat bukan?” Syeikh memberikan cadangan kepada Ahmad.



Ahmad tanpa banyak bicara terus menerima cadangan Tuan Syeikh. Perasaan serba salah menyelinap jiwanya jika dia menolak permintaan syeikh tersebut yang terlalu rapat dengannya.



“Janji denganku Ahmad yang kamu tidak akan meninggalkan sekali-kali solat subuh ini di dalam hidupmu. InsyaAllah tahun depan aku akan berkunjung lagi ke sini. Aku berharap agar dapat bertemu denganmu di Masjid setiap kali solat subuh tahun hadapan.Boleh ya Ahmad? Syeikh memohon jaminan daripadanya.



“ Aku berjanji akan menunaikannya”. Maka dengan senang hati Tuan Syeikh memohon untuk berangkat pulang ke Mesir. Di dalam hatinya, memohon agar Allah memberikan kekuatan kepada Ahmad untuk melaksanakan janjinya.



Tahun berikutnya, setelah Tuan Syeikh sampai di tempat tersebut, beliau benar-benar gembira bilamana melihat Ahmad benar-benar menunaikan janjinya. Namun menurut penduduk setempat, Ahmad hanya solat subuh sahaja. Solat yang lain tetap tidak didirikan. Tuan Syeikh tersenyum. Gembira dengan perubahan tersebut.



Suatu pagi setelah selesai menunaikan solat subuh secara berjemaah di Masjid. Syeikh memanggil Ahmad. Seraya bertanya: “ Bagaimana dengan janjimu dulu Ahmad.Adakah ada terdapat hari yang engkau tertinggal menunaikan solat subuh?”.Ahmad menjawab dengan yakin : “ Berkat doamu tuan Syeikh, Alhamdulillah sehari pun aku tidak ketinggalan solat jemaah subuh di masjid ini”



“Alhamdulillah, bagus sekali kamu. Engaku benar-benar menunaikan janjimu.”



“ Mudah sahaja rupanya tunaikan solat ini ya Tuan”



“ Perkara yang kamu lakukan tanpa paksaan pasti akan kamu rasakan mudah sekali. Yang penting jangan rasakan ianya suatu paksaan .Tetapi anggap ianya suatu kegemaranmu. Seperti kamu berkebun. Tiada yang memaksa, tetapi disebabkan minatmu yang mendalam terhadap kerja-kerja itu, maka tanpa disuruh kamu akan melaksanakannya bukan?”Syeikh menerangkan kepada Ahmad.



“ Benar apa yang tuan katakan.Perkara yang kita lakukan dengan minat, tanpa dipaksa pun akan kita laksanakan”



“Ahmad, kamu habis bekerja pukul berapa ya?” Tanya Syeikh kepada Ahmad.



“ Ketika azan Zohor aku berhenti untuk makan , kemudian aku sambung kembali kerja sehingga hampir Asar”



“Pasti kamu bersihkan sedikit dirimu bukan ? Membasuh tangan dan kaki untuk duduk menjamah makanan? Benar Ahmad?” Tanya Syeikh meminta kepastian.



“Ya benar Tuan”



“ Kalau begitu, apa pendapatmu jika aku mencadangkan agar engkau lebihkan sedikit basuhanmu itu. Terus niatkan ianya sebagai wudhuk. Selesai makan, terus dirikan solat zohor empat rakaat. Sekadar empar rakaat tidak lama rasanya bukan? Takkan terjejas tanamanmu agaknya?” Kata Syeikh berseloroh kepada Ahmad.



Ahmad tertawa dengan gurauan Tuan Syeikh. “ Betul juga apa yang disebutkan oleh tuan. Baiklah mulai hari ini saya akan cuba laksanakannya”.



Jauh disudut hati Syeikh berasa sangat gembira dengan perubahan yang berlaku kepada Ahmad. Setelah selesai kerja Syeikh di tempat tersebut. Beliau berangkat pulang ke Mesir. Beliau berjanji untuk datang semula pada tahun hadapan.



Begitulah keadaannya Ahmad. Setiap tahun Syeikh bertandang, maka setiap kali itulah semakin bertambah bilangan solat yang dilakukan. Kini masuk tahun ke lima Syeikh bertandang ke tempat tersebut.



Ahmad seperti biasa hanya mendirikan solat empat waktu kecuali Isya’. Selesai menunaikan solat Maghrib. Terus beliau berangkat pulang ke rumah.



Suatu hari semasa Tuan Syeikh melihat Ahmad hendak berangkat pulang setelah menunaikan solat Maghrib berjemaah. Terus beliau memanggil Ahmad.



“ Bagaimana dengan kebunmu Ahmad? Bertambah maju?” Syeikh memulakan bicara.



“ Alhamdulillah, semakin bertambah hasilnya Tuan”



“ Baguslah begitu.Aku sentiasa doakan hasilnya semakin bertambah.”Doa Tuan Syeikh kepada Ahmad.



“ Ahmad, aku ingin bertanya kepadamu sebelum engkau pulang. Cuba engkau perhatikan dengan baik. Apa lebihnya kami yang berada di dalam masjid ini berbanding kamu? Dan Apa kurangnya kamu berbanding kami yang berada di dalam masjid ini?”



Ahmad tunduk sambil memikirkan jawapan yang patut diberikan.



“ Lebihnya kamu semua adalah kerana kamu mendirikan solat Isya’, sedangkan aku tidak menunaikannya”



“Baiklah, adakah kamu ingin menjadi orang yang lebih baik daripada kami semua?”Tanya Tuan Syeikh menguji.



“Sudah tentu wahai Tuan Syeikh” jawab Ahmad dengan penuh semangat.



“ Kalau begitu dirikanlah solat Isya’. Maka engkau tidak lagi kurang berbanding kami.Malah engkau akan menjadi lebih baik daripada kami” Syeikh memberikan jawapan yang cukup berhikmah kepada Ahmad.



Akhirnya, berkat kesabaran Tuan Syeikh mendidik Ahmad.Beliau berjaya menjadikan Ahmad seorang yang tidak lagi meninggalkan solat.



Lima tahun bukanlah masa yang singkat untuk memberikan dakwah sebegini. Kesabaran dan hikmah yang tinggi sangat-sangat diperlukan demi menyampaikan risalah dakwah.



Berbeza dengan kita sekarang. Sekali kita bercakap, harapan kita biar sepuluh orang berubah dalam sekelip mata. Oleh kerana itulah, bilamana orang menolak dakwah kita, kita mencemuh, mengeji dan mengatakan bahawa semua sudah lari daripada jalan dakwah.Lari daripada jalan kebenaran.


MATA LELAKI VS ANGGOTA WANITA


بسم الله الرحمن الرحيم


Malam pasangannya siang, Jaga pasangannya tidur, Rajin pasangannya malas, Dan lelaki pasangannya perempuan. Kerana perempuan adalah pasangan kepada lelaki, maka Allah telah menciptakan bentuk badan wanita itu dapat memikat hati lelaki.



Bila berkata tentang terpikat, maka ia ada hubung kait dengan nafsu. Jika ia ada hubungkait dengan nafsu, ianya ada hubungan pula dengan bisikan syaitan. Jadi untuk mengawal nafsu, mestilah dikawal dengan iman. Untuk mendapatkan iman mesti menurut perintah Allah dan RasulNya dan menjauhi laranganNya.



Pada mata lelaki, perempuan ini adalah simbol. Simbol apa, semua orang tahu. Orang lelaki mempunyai imaginasi yang nakal jika tidak dikawal dengan iman. Maka mata lelaki ini selalu menjalar apabila terlihat seorang perempuan. Setiap bentuk badan seorang perempuan boleh dihayati oleh seorang lelaki dengan berbagai-bagai tafsiran nakal nafsu. Apabila seorang lelaki terlihat seorang perempuan, maka perkara pertama yang akan dilihatnya ialah rambut wanita berkenaan. Maka akan ditafsirlah berbagai2 cara oleh seorang lelaki akan rambut wanita berkenaan.



Oleh kerana itulah wanita wajib menutup rambutnya. Apabila rambut wanita itu telah ditutup, maka mata lelaki itu akan turun ke bawah melihat bentuk lehernya, maka wajiblah wanita itu menutup lehernya. Maka mata lelaki itu akan turun lagi melihat bentuk payu daranya, maka wanita itu berkewajipanlah menutup bentuk payu daranya dengan melabuhkan tudungnya.



Setelah itu mata lelaki akan turun lagi melihat bentuk ramping pinggangnya, maka labuhkanlah pakaian supaya tidak ternampak bentuk pinggangnya, maka mata lelaki itu akan melihat pula akan bentuk punggungnya, maka wajiblah wanita itu membesarkan pakaiannya agar bentuk punggung tidak kelihatan, dan lelaki itu akan pula melihat bentuk pehanya, maka janganlah sesekali wanita itu memakai kain yang agak ketat sehingga terlihat bentuk pehanya walau sedikit, maka akan dilihat lagi oleh lelaki itu akan bentuk kakinya pula, maka janganlah wanita itu berseluar, kerana terus-terang pihak lelaki bercakap, walau muslimah itu berertudung labuh, berbaju labuh, jika beliau memakai seluar,walau nampak besar sedikit, nafsu kami lelaki akan terusik secara sepontan, entah tak tahu Kenapa?



Mata lelaki ini nakal, setelah tidak ternampak akan bentuk kakinya, maka akan dilihatlah pula akan mata lelaki itu kepada kakinya, maka wajiblah wanita itu untuk menolong lelaki itu tidak berdosa, menutup kakinya dengan melabuhkan kain, atau memakai stokinyg warnanya jangan sesekali berwarna kulit perempuan, maka mata lelaki ini akan kembali ke atas, akan melihat pula bentuk tangan wanita itu, maka tolonglah wahai muslimah, agar melabuhkan tudung menutupi bentuk tangannya yang indah pada pandangan lelaki.



Maka wahai lelaki, janganlah pula kamu melihat mukanya, kerana ia akan menimbulkan fitnah, kecuali jika kamu wahai lelaki, ingin meminangnya. Jika wanita itu cukup soleh, takut mukanya yang cantik akan menimbulkan fitnah, maka berpurdahlah kamu, jika itu lebih baik untuk kamu.



Tetapi mata lelaki ini ada satu lagi jenis penyakit,iaitu mata lelaki itu akan tertangkap dengan sepontan jika ia terlihat warna yang menyerlah atau terang jika ianya berada pada perempuan.



Maka oleh itu wahai perempuan, tolonglah jangan memakai pakaian yang warnanya terang-terangan sangat. Jika hendak pakai pun, pakailah untuk suami. Itulah wahai muslimah, jika anda semua ingin tahu apakah dia mata lelaki itu, dan perlu diingatkan, jika semua aurat telah ditutup, jangan anggap tugas kita telah selesai, perlulah pula kita menjaga kehormatan diri masing2, jangan keluar seorang2,keluarlah dengan mahram, atau keluarlah sekurang2nya 3 wanita agar tidak diganggu gangguan luar, mata lelaki pula janganlah menjalar langsung kepada muslimah, walau muslimah itu telah menutup aurat, insyaAllah selamat dunia akhirat.



Seperti firman Allah,"Dan tundukkanlah pandanganmu dan jagalah kemaluanmu". Dunia sekarang telah banyak yang cacat celanya, sehingga ketaraf seseorang yang memakai tudung masih beliau tidak menutup aurat, dan pada kaum lelaki, mata kamu itu wajib untuk tidak mencuri2 melihat wanita muslimah, kerana ia dilarangi oleh Allah SWT.



Ingat-ingatkanlah wahai muslimin muslimat.

Sekilau-kilau berlian paling menarik untuk dicuri..

Seindah-indah ciptaan adalah yang paling sukar untuk dijaga…



wasalam………………….







No comments:

Post a Comment