Pokok-pokok isinya:
1. Keimanan:
Cukuplah Allah saja sebagai Pelindung; taqdir Allah tidak dapat ditolak; Nabi Muhammad s.a.w. adalah contoh dan teladan yang baik; Nabi Muhammad s.a.w. adalah rasul dan nabi yang terakhir; hanya Allah saja yang mengetahui bila terjadinya kiamat.
2. Hukum-hukum:
Hukum zhihar; kedudukan anak angkat; dasar waris mewarisi dalam Islam ialah hubungan nasab (pertalian darah); tidak ada iddah bagi perempuan yang ditalak sebelum dicampuri; hukum-hukum khusus mengenai perkawinan Nabi dan kewajiban istri-istrinya; larangan menyakiti hati Nabi.
3. Kisah-kisah:
Perang Ahzab (Khandaq); kisah Zainab binti Jahsy dengan Zaid; memerangi Bani Quraizhah.
4. Dan lain-lain:Penyesalan orang-orang kafir di akhirat karena mereka mengingkari Allah dan Rasul-Nya; sifat-sifat orang munafik.
1. Pada akhir surat Al Ahzab disebutkan bahwa Allah bersifat Maha Pengampun lagi Maha Penyayang, sedang di awal surat Saba' disebutkan pula sifat yang demikian itu.
2. Pada surat Al Ahzab diceritakan bahwa orang-orang kafir menanyakan bila terjadinya hari kiamat dengan maksud memperolok-olokkan Nabi Muhammad s.a.w. sedang dalam surat Saba' diceritakan pula bahwa orang kafir itu menjadikan berita hari kiamat itu bukan saja sebagai olok-olokan bahkan dengan tegas mengingkarinya dan mencela orang-orang yang percaya kepada hari kiamat itu.
1. Keimanan:
Cukuplah Allah saja sebagai Pelindung; taqdir Allah tidak dapat ditolak; Nabi Muhammad s.a.w. adalah contoh dan teladan yang baik; Nabi Muhammad s.a.w. adalah rasul dan nabi yang terakhir; hanya Allah saja yang mengetahui bila terjadinya kiamat.
2. Hukum-hukum:
Hukum zhihar; kedudukan anak angkat; dasar waris mewarisi dalam Islam ialah hubungan nasab (pertalian darah); tidak ada iddah bagi perempuan yang ditalak sebelum dicampuri; hukum-hukum khusus mengenai perkawinan Nabi dan kewajiban istri-istrinya; larangan menyakiti hati Nabi.
3. Kisah-kisah:
Perang Ahzab (Khandaq); kisah Zainab binti Jahsy dengan Zaid; memerangi Bani Quraizhah.
4. Dan lain-lain:Penyesalan orang-orang kafir di akhirat karena mereka mengingkari Allah dan Rasul-Nya; sifat-sifat orang munafik.
Penutup
Surat Al Ahzab mengemukakan: tingkah laku orang-orang munafik dan usaha- usaha mereka menyakiti Nabi Muhammad s.a.w., sebab-sebab perang Ahzab dan kesudahannya, tentang perkawinan Nabi dengan isteri-isterinya, sopan-santun di rumah Nabi; fitnah terhadap Nabi Muhammad s.a.w., dan adab sopan santun menurut Islam yang semuanya itu diperlukan untuk membentuk masyarakat Islam yang baru berdiri di Medinah terutama sesudah perang Badar. Dari surat Al Ahzab ini dapat kita ambil kesimpulan bahwa kemenangan orang-orang mukmin terhadap musuh-musuhnya ialah karena persatuan kaum muslimin itu dan ketaatan mereka kepada pimpinan. Fitnah terhadap nabi Muhammad s.a.w. bagaimanapun pandainya musuh-musuh Islam melancarkannya, akhirnya terbongar juga.
HUBUNGAN SURAT AL AHZAB DENGAN SURAT SABA'
1. Pada akhir surat Al Ahzab disebutkan bahwa Allah bersifat Maha Pengampun lagi Maha Penyayang, sedang di awal surat Saba' disebutkan pula sifat yang demikian itu.
2. Pada surat Al Ahzab diceritakan bahwa orang-orang kafir menanyakan bila terjadinya hari kiamat dengan maksud memperolok-olokkan Nabi Muhammad s.a.w. sedang dalam surat Saba' diceritakan pula bahwa orang kafir itu menjadikan berita hari kiamat itu bukan saja sebagai olok-olokan bahkan dengan tegas mengingkarinya dan mencela orang-orang yang percaya kepada hari kiamat itu.
No comments:
Post a Comment